SEBULUSSALAM, INDONESIA24.CO – 07/06/2023. Menasihati orang lain mudah dan ringan. Tetapi menerima nasihat itu berat, perlu jihad. (Al-Ghazali, Ayyuhal Walad). Mendengarkan nasihat orang lain atas kekurangan, aib, atau akhlak tercela yang terdapat pada diri kita memang pahit, tetapi ia menjadi obat kalau kita menerimanya dengan tulus ikhlas. Sementara ada cara mudah agar kita ikhlas menerima nasihat orang seperti diterangkan oleh Imam Al-Ghazali.
Banyak dari kita menyadari bahwa nasihat orang lain itu benar. Kita mengakui bahwa apa yang disampaikan orang lain mengenai kekurangan kita sebagai nasihat yang tulus itu mengandung kebenaran. Tetapi kita didorong oleh nafsu dan ego mengingkarinya. Ketika diberitahu kekurangan kita, kita cenderung menolak, resisten, dan reaktif.
Kita tidak segera merendahkan hati untuk mendengarkan nasihat orang tua, sahabat dekat, atau saudara yang menghendaki kebaikan kita. Sebaliknya, kita terlalu tinggi hati untuk menerima catatan-catatan nasihat orang lain untuk kebaikan diri kita kedepan.
Imam Al-Ghazali mengutarakan tips agar kita mudah, ringan, ikhlas, lapang dada, dan rendah hati dalam menerima masukan dan nasihat orang lain. Imam Al-Ghazali mengajak kita untuk mengubah cara pandang kita atas nasihat. Menurutnya, nasihat itu jangan dianggap pelajaran atau dikte yang menggurui kita. Anggap saja nasihat sebagai suara yang mengingatkan pada hewan berbisa dibalik pakaian kita yang jelas membahayakan.
فإن الأخلاق السيئة حيات وعقارب لداغة فلو نبهنا منبه على أن تحت ثوبنا عقربا لتقلدنا منه منة وفرحنا به واشتغلنا بإزالة العقرب وإبعادها وقتلها
Artinya, “Akhlak tercela adalah ular dan kalajengking berbisa yang menyengat. Kalau ada seseorang memberi tahu bahwa dibalik pakaian kita terdapat kalajengking, niscaya kita akan menerimanya sebagai anugerah dan merasa senang dengan itu, lalu kita mulai menyingkirkan, menjauhkan, dan membunuh hewan berbisa tersebut,” (Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin)
Wallahu Muwafiq Ila Aqwamitthariq Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Semoga menjadi pengingat dan penyemangat untuk kita lebih mendekatkan diri kepada Allah.
( Jalaludin Barat/Red )