Sekaligus Pengurus PM- ABC (Pulung Mekaum Anak Bulih Carak)
SEBULUSSALAM, INDONESIA24.CO – 17/06/2023 Bismillahirrahmanirrahim.Alhamdulillahi Rabbil’Alamin, Allah masih beri kita umur panjang utk kita gunakan untuk beribadah disela kesibukan kita sehari-hari.
Waktunya sudah tiba untuk beristirahat, sebelumnya kita bersama untuk merenungkan sejenak, apa yang telah kita kerjakan. Hidup dalam kemiskinan atau dalam kekayaan. Merupakan sunnatullah, ketentuan Allah telah berlaku, sebagaimana ada siang dan ada malam, ada tawa dan ada tangis, ada sakit dan ada sehat.
Allah Ta’ala mentakdirkan semua itu untuk menguji kita semua dengan tujuan, sudahkah kita bersyukur di atas karunia-Nya? Atau mampukah kita bersabar dalam cobaan-Nya. Karena itu jangan sombong ketika kita mendapat lebih, dan jangan berkecil hati ketika mendapat sedikit. Sebab di mewahkan bukan berarti di muliakan, dan di sempitkan bukan berarti di hinakan.
Dua-duanya adalah sama-sama ujian, maka jika kita miskin, bersabarlah. Karena kita akan mempunyai banyak kesempatan untuk beramal. Terima semua karunia Allah Ta’ala dengan menjalaninya sebaik mungkin, dan jangan hanya berfokus pada jumlah dan keadaannya. Sebab, terkadang apa yang kita anggap kekurangan, sesungguhnya itu adalah rahmat Ilahi, jika kita mensyukurinya.
Dan apa yang kita anggap sebagai nikmat bisa jadi adzab, jika kita tidak pandai mensyukurinya. Maka ada dua kunci yang menjadikan kebahagiaan seorang muslim yaitu sifat SYUKUR dan QONA’AH. Sebab orang-orang yang mempunyai sifat syukur dan qona’ah benar-benar telah mengumpulkan banyak mengumpulkan amalan-amalan hati yang sangat tinggi nilainya. Ia senantiasa berhusnudzon kepada Allah Ta’ala, bahwa yang Allah Ta’ala tetapkan, itulah yang TERBAIK baginya.
Ya Allah ya Rabb, anugrahkanlah kami sifat yang mulia ini, agar kami menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dan qana’ah atas segala karunia-Mu.
” Subhanakallahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta, Astaghfiruka Wa Atuubu Ilaik.” Maha suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu, Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembhan yang haq di sembah, melainkan diri-Mu. Aku memohon pengampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu.”
Wallahu A’lam Bisshawab
( Jalaludin Barat/Red )