SUBULUSSALAM, INDONESIA24.CO – 11/07/23. Mini loka Karya Kecamatan yang dilaksanakan dinas Pemberdayaan perempuan dan anak/ BKKBN dengan Thema Peningkatan Komitmen Tim Percepatan Penurunan Stunting(TPPS) berlangsung Singkat beberapa jam diadakan diaula Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam, Selasa, 11 Juli 2023.
Kegiatan tepatnya berlangsung hanya beberapa Jam tersebut diduga hanya terkesan menghabiskan anggaran tanpa kegiatan yang bermanfaat, tidak terbuka pada Jurnalis dan beraroma tak sedap.
Saat dikompirmasi Kepala dinas DP3AKB mengarahkan ke Nuraini Boang Menalu yang membidangi pelaksanaan kegiatan Loka Karya namun saat dikompirmasi Kabid ini, tidak dapat menjelaskan kerangka acuan kegiatan Loka Karya secara lengkap serta sasaran dan pencapaiannya. Hanya menjawab Jumlah peserta Lokakarya 40 orang dari 9 desa sekecamatan Penanggalan dan setiap peserta diberikan biaya transportasi sebesar 150.000 Rupiah. ” Ungkapnya.
Namun saat ditanya berapa anggaran Fasilitasi Mini Loka Karya dan darimana anggaran Lokakarya, malah Nuraini Kabid ini, berkilah “tidak boleh klen menanyakan terlalu jauh, Taulah kek mana keuangan kita saat ini” ungkapnya.
Padahal transparansi dalam segala kegiatan sangatlah dibutuhkan untuk mewujutkan Pemerintahan yang bersih terbuka, dan akuntabel.
Penanganan Stunting dikota Subulussalam harusnya terbuka, mengenai perolehan sumber kegiatannya, pencapaian kinerjanya, serta pelaksanaannya karena telah melibatkan banyak pihak dan anggaran peruntukannya sudah cukup memadai. Sampai kapan kita selalu menyembunyikan anggaran kegiatan kegiatan pemerintah kota Subulussalam. Bukankah semua kegiatan kita harusnya dapat dipertanggungjawabkan baik secara dunia dan akhirat. Loka karya bukan hanya sekedar bagi bagi amplop kepada peserta. Standard anggaran tranportasi itupun ada.( Jalaludin Barat/Red )