Pantun Calon Bupati Bahar Siagian Buat Kecewa Kalangan Tokoh Melayu Batu Bara

Rahmat Hidayat

- Redaksi

Jumat, 11 Oktober 2024 - 20:28 WIB

40139 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Batu Bara – Pantun yang diucapkan calon bupati Batu Bara Baharuddin Siagian seperti viral di media sosial sejak Kamis (10/102024) kemarin, menimbulkan kekecewaan pada kalangan tokoh masyarakat Melayu Kabupaten Batu Bara. Mereka menilai ternyata Bahar Siagian bukan sosok calon pemimpin yang patut ditauladani.

“Saya sebagai warga Melayu Batu Bara, sangat kecewa atas pantun yang sebenarnya sudah umum diucapkan orang, tetapi oleh Bahar Siagian sampirannya diplesetkan dengan kalimat yang terkesan melecehkan warga Melayu Batu Bara,” ungkap tokoh masyarakat Melayu Batu Bara Zulham Efendi yang juga merupakan zuriat Kedatukan Bogak.

Kecewaan bahkan sikap protes juga dilontarkan tokoh zuriat Kedatukan Pesisir, OK Salman Al Farisi Anara. Ia tidak menyangka seorang calon bupati yang seharusnya dapat berfikir bijaksana, ternyata bisa melontarkan hal-hal yang rentan dirasakan sebagai merendahkan warga Melayu khususnya di Batu Bara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti terdengar dalam tayangan video berdurasi 12 detik yang viral dua hari terakhir ini, pada suatu aktifitasnya Bahar Siagian seakan memberi sugesti kepada warga di sekelilingnya, mengucapkan pantun:

Baca Juga :  Afriadi Andika, SH.,MH Tuding, LP Korban di Polsek Lembang Jaya Diduga Tidak sesuai dengan Peristiwa

Kampak bukan sembarang kampak
Kampak pembelah kayu
Menangkan suku batak
Di tanah Melayu

“Setujuu?” tanyanya, yang terdengar ada jawaban “setujulaa”.

Menurut amatan, patun tersebut sesungguhnya sudah umum disampaikan banyak tokoh batak terutama pada acara-acara terkait dengan budaya Melayu. Bunyinya biasanya adalah:

Kampak bukan sembarang kampak
Kampak pembelah kayu
Batak bukan sembarang batak
Batak sudah menjadi Melayu

Sampiran pantun yang terkesan disengaja diplesetkan itulah yang memicu kekecewaan kalangan warga Melayu tersebut.

OK Salman menyebutkan, masyarakat Batu Bara selama ini sangat menjunjung kerukunan antar suku dan etnis yang saling menghormati, dan menjaga jangan sampai ada gesekan yang akan menjadi benturan. Ia meminta agar jangan membangkitkan kenangan hitam berpuluh tahun lalu yang sangat memilukan masyarakat Batu Bara.

“Kini kami telah mengubur dalam kenangan hitam itu. Tapi tuan yang amat terhormat ini menggali kuburan kenangan hitam itu. Sebagai mewakili Kedatukan Pesisir, sayo OK Salman Farisi Anara menyatakan sikap tegas, protes keras atas pantun di video Paslon 2 Bupati Batu Bara tersebut,” lantang OK Salman.

Baca Juga :  Diduga Ada Provokator Dibalik Upaya Dwi Rahayu Ingin Selesaikan Permasalannya Dengan Damai

Zulham Efendi juga mengatakan, leluhur pendiri negeri Batu Bara ini tidak pernah melarang suku bangsa apapun untuk berdiam dan tinggal bahkan mengelola hasil bumi Batu Bara, namun hendaknya memahami pula adat dijunjung budaya disanjung, dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Sebagai sosok yang berkeinginan menjadi pemimpin di daerah ini seharus ia mempelajari adat resam bangsa Melayu Batu Bara, sehingga dapat menjaga lisan untuk tidak menimbulkan ketersinggungan dengan kata-kata yang dapat dirasakan sebagai merendahkan.

“Jika tak mampu menyatukan dan menjaga perasaan masyarakat Melayu, maka sebaiknya berpikir ulang untuk hasrat menjadi pemimpin di Batu Bara ini,” pungkas Zulham. (Rahmat/Sella)

Foto 1:
Zulham Efendi Zuriat Kedatukan Bogak.

Foto 2:
OK Salman Alfarizi Zuriat Kedatukan Pesisir.

Berita Terkait

Lapor Pak Kapolri Jenderal Pol Drs.Listyo Sigit Prabowo.M.Si..!!! Pelaku Penganiayaan Wartawan di Sumut Masih Bebas Berkeliaran
Kapolres Batu Bara Menyampaikan Turut Berdukacita, Atas Kepergian Briptu Sabar D.T Simatupang
Tongku Solah Hamonangan Daulay, Ambil Alih Perkebunan Torganda, Tanda Negara Masih Pikir Nasib Rakyat
Tambang Galian C ilegal Merajalela Di sekitar Bantaran Sungai Serayu Kabupaten Banyumas, Diduga APH Tutup Mata
Afriadi Andika, SH.,MH Tuding, LP Korban di Polsek Lembang Jaya Diduga Tidak sesuai dengan Peristiwa
Kajati Jabar Berbagi Kasih di SLB Negeri Purwakarta dan RSUD Bayu Asih
Di Bulan Suci Ramadhan DPD IPK Kabupaten Karo Santuni Anak Yatim – Piatu
HUT Nazwa Aurora Keyrani ke 6 …!!! Dirayakan Secara Sederhana Namun Meriah

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 23:56 WIB

Guru Arogan Dan Uang SPP Dana BOSS SMAN Silahi Sabungan Kabupaten Dairi Jadi Sorotan

Selasa, 22 April 2025 - 13:13 WIB

Hendak Dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMAN Silalahi Gak Muncul Wakil Kepala Sekolah Bertindak Arogan

Rabu, 16 April 2025 - 17:44 WIB

Pihak Kejaksaan Negeri Dairi Bidang Perdata Tata Usaha Negara Lakukan MOU Dengan 10 Desa

Selasa, 15 April 2025 - 14:09 WIB

Orang Orangan Dibuat Menjadi Peringatan Agar Pengguna Jalan Tidak Celaka Di Sitinjo

Senin, 14 April 2025 - 17:23 WIB

25 Siswa/i SMA I Parbuluan Dairi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi

Selasa, 18 Maret 2025 - 16:25 WIB

Gedung Pemuda Dairi Dibiarkan Menyemak Dan Dibiarkan Tak Terawat

Jumat, 14 Maret 2025 - 22:22 WIB

Kasus Dugaan Penghinaan Media Berlanjut 4 Saksi Pelapor Telah Diambil Keterangan Di Polres Dairi

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:53 WIB

Demi Mencerdaskan Anak Sekolah, Kepala Desa Bangun Buat Kegiatan Pendidikan Tambahan Di Desanya

Berita Terbaru