MEDAN SUMUT,Indonesia24.co|Akademisi Universitas Sumatera Utara Roy Fachraby Ginting meminta Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Provinsi Sumatera Utara untuk mengusulkan dan memperjuangkan agar bencana tanah longsor di Sembahe, Sibolangit, Daulu dan banjir besar di Medan di usulkan menjadi bencana nasional.
Roy Fachraby menilai bahwa bencana tersebut sudah bersifat besar dan berada di luar kemampuan masyarakat di daerah yang terkena dampak . Dengan demikian, bencana alam yang mencakup tanah longsor, air bah dan banjir besar itu sudah sangat layak untuk di tetapkan sebagai bencana nasional dan penanganannya juga sudah layak di kerjakan oleh pemerintah pusat dengan dana APBN, kata Roy Fachraby Ginting,Kamis (28/11/2024) di Padang Bulan Medan Sumatera Utara.
Dikatakan Roy Fachraby, bencana alam atau natural disaster adalah suatu peristiwa yang sangat merugikan terhadap masyarakat.
Bencana alam dapat mengakibatkan hilangnya nyawa atau kerusakan harta benda, dan biasanya mengakibatkan kerugian ekonomi dan itu semua sudah terpenuhi dalam kasus tanah longsor di Daulu Karo, Sembahe dan Sibolangit yang saat ini sudah sekitar 18 orang meninggal dan puluhan luas luka, katanya.
Roy mengingatkan sudah saatnya, para pejabat daerah dan provinsi yang menurut undang undang diharuskan berada di garis depan dalam manajemen bencana alam dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan tentara dapat membantu pada saat yang dibutuhkan.
Penanganan bencana dengan cara manajemen bencana nasional ini dikarenakan kurangnya sumber daya dan kecakapan serta dana pemerintah daerah serta masih sangat bergantungnya Pemda kepada pemerintah pusat, ujar Roy Fachraby Ginting
Roy melihat bahwa bencana besar sudah semakin besar mengingat curah hujan yang terus terjadi sejak Rabu dini hari, 27 November 2024 yang sudah menyebabkan tanah longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli serdang, Sumatera Utara.
Masih kata Roy,ada enam titik longsor di kawasan Sibolangit dan arus lalu lintas Medan-Berastagi lumpuh total dan kini tercatat sebanyak 7 orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya masih dirawat akibat luka-luka di RSUP Adam Malik Medan,”Ujarnya.
Roy melihat hubungan bencana banjir bandang di gunung dan tanah longsor di Sembahe serta Sibolangit di sebabkan curah hujan yang sangat tinggi di sertai dengan kerusakan hutan dengan perambahan dan penebangan yang luar biasa masif membuat alam tidak bisa lagi menahan air hujan yang begitu deras.
Akibatnya tentu terjadi banjir yang luar biasa melanda sejumlah wilayah di kota Medan dan akibatnya, banyak warga yang tidak bisa memilih karena wilayahnya kebanjiran, ujar Roy Fachraby Ginting.
Roy menilai, bencana banjir yang melanda hampir seluruh wilayah di Kota Medan dengan ketinggian banjir sampai atap rumah warga atau sekitar 3 meter. Wali Kota Medan sekaligus calon Gubernur Sumut, Bobby Nasution juga sudah meninjau banjir di Tanjung Gusta, Medan Helvetia dan dia juga sudah mengakui bahwa banjir di Kota Medan dipicu meluapnya 3 sungai Deli, Sungai Sei Belawan, dan Sungai Babura dan bencana banjir yang terjadi kemaren adalah yang terburuk sepanjang sejarah banjir di Kota Medan dan tentu sangat layak di tetapkan sebagai bencana nasional agar penangananya juga bisa cepat dan tuntas dengan anggaran APBN .”Tutup Roy Fachraby Ginting.
Reporter : ERI NANGIN.