Dairi-Indonesia24.com
Akibat kemarau panjang melanda Kabupaten Dairi. Masyarakat petani, Desa Lau Lebah, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi semakin meradang menyisakan kepiluan menghadapi tuntutan ekonomi keluarga yang semakin terasa berat.
Musim kemarau melanda lebih kurang 2 bulan lamanya. Lebih kurang 200 hektar tanaman jagung milik petani, desa Lau Lebah bakal gagal panen akibat kekurangan air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Batang jagung ditanam lebih kurang 1 bulan terlihat lamban berkembang dari biasanya. Kondisi tanaman pada masa sekarang, tingginya masih kisaran 40 cm. Padahal menurut biasanya sudah mencapai lebih 1 meter. Batangnya kerdil dan daunnya kurang subur dan lebat.
“ sementara pada pasca panen lalu, hasil buah jagung dirasa masih kurang memuaskan. Ditambah lagi saat sekarang musim kemarau berkepanjangan tanaman jagung mengalami kerusakan, ujar Kepala Desa Lau Lebah. Tommi Berutu kepada Indonesia24.com baru baru ini.
Ditambahkan Kepala Desa Lau Lebah lagi, jika hasil panen gagal, kerugian yang dihadapi masyarakatnya mencapai lebih kurang Rp 8.000.000.000 ( Delapan Miliar Rupiah ) dengan estimasi, dalam satu hektar harga jagung biasanya pendapatan petani lebih kurang Rp.40.000.000,
Melihat kondisi sekarang, ekonomi masyarakat petani di desa Lau Lebah di dijelaskan. Tommi Berutu semakin lemas dirasakan, ditambah pada masa sekarang pas tahun ajaran baru anak sekolah butuh biaya besar.
“ Sulit untuk di ceritakan, bagaimana sulitnya keuangan masyarakat petani desa kami, karena terancam gagal pada musim kemarau ini. Tinggal memperkuat Doa, semoga kemarau ini cepat berlalu” ungkapnya bagai kurang semangat (Ginting)